Dana Pensiun Bukit Asam

Artikel Investasi

Mei 2025: Indonesia Tangguh di Tengah Guncangan Global—Rupiah Kuat, Ekonomi Stabil

Mei 2025: Indonesia Tangguh di Tengah Guncangan Global—Rupiah Kuat, Ekonomi Stabil

  1. Pergerakan Rupiah

Pergerakan Rupiah sepanjang Mei 2025 menunjukkan tren penguatan signifikan berkat berbagai intervensi kebijakan oleh Bank Indonesia. Pada 9 Mei, kurs ditutup di Rp 16.490/US$, dengan yield SBN 10 tahun sebesar 6,84% dan DXY di level 100,64 bi.go.id. Menjelang 23 Mei, Rupiah menguat ke Rp 16.325/US$ dan yield SBN turun ke 6,83% di tengah pelemahan indeks dolar AS menjadi 99,96 bi.go.id. Pada akhir Mei, tepatnya 27–28 Mei, rupiah semakin kuat ke Rp 16.270/US$, didorong yield SBN yang relatif stabil di kisaran 6,81% dan DXY melemah ke 99,52 bi.go.id. Selain itu, pemangkasan BI‑Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% pada 20–21 Mei turut memperkuat Rupiah, tercermin dalam penguatan kumulatif 1,13% sejak April bi.go.id

  1. Ekonomi Domestik

Fundamental makro menunjukkan daya tahan kuat ekonomi Indonesia meski tantangan global masih ada. PDB tumbuh 4,87% yoy pada Triwulan I–2025, didorong sektor pertanian (10,52%) dan ekspor barang/jasa (6,78%). Namun, secara q‑to‑q, PDB mengalami kontraksi 0,98% akibat normalisasi belanja pemerintah pasca-Pemilu  bps.go.id. Uang beredar (M2) pada April tumbuh 5,2% yoy menjadi Rp 9.390 triliun, didukung pertumbuhan penyaluran kredit 8,5% bi.go.id. Cadangan devisa Mei tercatat tinggi di US$ 152,5 miliar—mewakili pembiayaan 6,4 bulan impor dan utang luar negeri, sekaligus menopang stabilitas nilai tukar bi.go.id. Menko Perekonomian menegaskan kesiapan pemerintah meluncurkan stimulus pada kuartal II untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga 5%.

  1. Pasar Modal

Sektor pasar modal menunjukkan stabilitas dan peningkatan pengawasan di tengah gejolak global. OJK melaporkan bahwa selama April 2025 telah dikenakan sanksi administratif terhadap sejumlah pelaku pasar modal, termasuk denda dan pencabutan izin, sebagai bagian dari penguatan tata kelola sektor keuangan ojk.go.id. Pada 28 Mei, Dewan Komisioner OJK menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga meskipun terjadi tekanan global, sedangkan edukasi pasar modal dan literasi keuangan diperluas melalui Digital Financial Literacy di Sorong dan sosialisasi di Jayapura (26–27 Mei).

  1. Ekonomi Global

Dalam publikasinya pada 3 Mei 2025, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini berada di kisaran 2,7–3,3%. Perlambatan ini disebabkan oleh berbagai faktor eksternal, antara lain kebijakan moneter yang semakin ketat di negara-negara maju, ketegangan perdagangan AS, serta gangguan pada rantai pasok global akibat konflik geopolitik ekon.go.id. Untuk merespons kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Perekonomian menyusun strategi adaptif. Meliputi penguatan hubungan dagang dan rantai pasok, serta menjaga daya beli dalam negeri agar pertumbuhan tetap berada di atas 5%. Fokus lain adalah penguatan reformasi struktural dan diversifikasi ekspor agar ekonomi domestik lebih resisten terhadap tekanan global ekon.go.id.

Mei 2025 mencerminkan stabilitas luar biasa dalam makroekonomi Indonesia: Rupiah menunjukkan penguatan konsisten, pertumbuhan ekonomi berjalan solid dengan dukungan kredit dan cadangan devisa yang kuat, pasar modal dijaga ketat dan inklusif, sementara perekonomian global yang lesu tetap direspons dengan keyakinan optimistis. Kombinasi kebijakan BI, OJK dan pemerintah telah menciptakan sinergi yang menjaga momentum, aspirasi pertumbuhan, serta daya tahan ekonomi menghadapi ketidakpastian global.