Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Februari 2025: Menjaga Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Global

Pada Februari 2025, Indonesia menghadapi berbagai dinamika ekonomi yang mempengaruhi sektor moneter, domestik, pasar modal, dan kondisi global. Berikut adalah ringkasan perkembangan utama untuk periode tersebut:

1. Pergerakan Rupiah

Nilai tukar Rupiah pada Februari 2025 mengalami volatilitas. Meskipun sempat melemah, Rupiah kemudian menguat kembali setelah rilis data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Pada Februari 2025, Indonesia mencatat tingkat inflasi tahunan sebesar 0,76%, terendah dalam 24 tahun terakhir, berkat penurunan tarif listrik dan biaya penerbangan. (reuters.com)

2. Ekonomi Domestik

Pemerintah Indonesia menetapkan target defisit anggaran tahun 2025 sebesar 2,53% dari PDB, meskipun terdapat penurunan 30% dalam penerimaan pajak pada dua bulan pertama tahun ini. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas dan perubahan metode pemungutan pajak. Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendanai program prioritas, termasuk renovasi sekolah dan proyek energi.(reuters.com)

3. Pasar Modal

Pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja yang dipengaruhi oleh sentimen global. Pada 28 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 11,80% month-to-date (mt) ke level 6.270,60, dengan nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.879,86 triliun. Investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp18,19 triliun mt.(ojk.go.id)

4. Ekonomi Global

Ekonomi global pada Februari 2025 diperkirakan tumbuh pada rentang 2,7% - 3,3%. Sejumlah risiko ketidakpastian masih menjadi tantangan, namun Indonesia berupaya menjaga stabilitas ekonomi domestik melalui kebijakan fiskal dan moneter yang adaptif. Peluncuran Dana Anagata Nusantara (Danantara), sebuah dana abadi negara, diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan aset negara dan mendukung investasi berkelanjutan.(ekon.go.id)

Secara keseluruhan, Februari 2025 menampilkan upaya pemerintah Indonesia dalam menavigasi tantangan ekonomi global sambil menjaga pertumbuhan domestik melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terarah.