September 2025 : Kondisi Terkini Ekonomi dan Pasar Indonesia
- Pergerakan Rupiah :
- 03 September 2025 : Rupiah ditutup pada level (bid)410/US, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,38%, dan penguatan indeks DXY ke level 98,14. bi.go.id
- 11 September 2025 : Rupiah ditutup pada level (bid)455/US, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun relatif stabil di 6,37%, dan penurunan indeks DXY ke level 97,53.bi.go.id
- 25 September 2025 : Rupiah ditutup pada level (bid)735/US, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,40%, dan penguatan indeks DXY ke level 98,55. bi.go.id
- Ekonomi Domestik:
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%. Keputusan ini sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1% dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar Rupiah. Sejalan dengan itu, ekspansi likuiditas moneter dan kebijakan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk menurunkan suku bunga, meningkatkan likuiditas, dan mendorong kredit/pembiayaan bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kebijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan penguatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran. bi.go.id
- Pasar Modal:
Pemerintah Tegaskan Dukungan Bagi Stabilitas Pasar Modal dan Upaya Menjaga Optimisme Ekonomi Indonesia. Di tengah tantangan dinamika sosial politik saat ini, perekonomian nasional menunjukkan ketangguhannya dengan berbekal fundamental yang solid. Untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat stabilitas pasar modal Indonesia sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Stabilitas pasar modal menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor, memastikan aktivitas pasar tetap kondusif, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Di sisi investasi, tren peningkatan juga tercermin dari tumbuhnya impor barang modal serta meningkatnya aktivitas industri pengolahan. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5–5,2%, Pemerintah terus menyiapkan berbagai strategi antara lain mendorong tercapainya target investasi Semester II-2025. Senada dengan hal tersebut, pasar modal juga mencatatkan momentum positif, ditandai dengan IHSG yang sempat menyentuh all time high pada akhir Agustus lalu. ekon.go.id
4 . Ekonomi Global :
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan tiga tren utama yang dihadapi perekonomian, yaitu dinamika geopolitik dan geoekonomi, perubahan iklim, serta digitalisasi dan disrupsi teknologi. Menurutnya, ketiga faktor tersebut perlu diantisipasi melalui kebijakan yang adaptif dan sinergis agar selaras dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita Pemerintah.
Untuk menjaga perekonomian dari dampak rambatan global, Gubernur Perry menyampaikan lima respons kebijakan yang telah diterapkan Bank Indonesia. Lima kebijakan itu meliputi pengembangan dan penerapan bauran kebijakan bank sentral di tengah fragmentasi global dan ketidaksempurnaan pasar, pengembangan sistem pembayaran digital, kebijakan mendorong keuangan keberlanjutan dan inklusif, penguatan koordinasi dengan pemerintah, serta peningkatan kerjasama lintas negara. bi.go.id